Minggu, 23 Desember 2018

MENGENAL BIPOLAR



MENGENAL BIPOLAR
 Oleh Eve Amanda Putri
Nim 181301035




Dewasa ini kita sering sekali mendengar kata-kata Bipolar,akan tetapi masih jarang diantara kita mengenalnbipolar.Minimnya pengetahuan kita tentang gangguan bipolar membua tkita mengangga premeh,bahkan ketidaktahuan kita tentang bipolar membuat kita  takacuh terhadap ganguan ini.Padahal gangguan ini dapat menyebabkaan kematiaan.maka dari itu perlunya kita mengenal bipolar sangat dibutuhkan.dibawah ini akan dipaparkaan tentang bipolar.Apakah bipolar itu?Bipolar, atau manik-depresif, gangguan adalah gangguan suasana hati sering, parah, sebagian besar berulang yang terkait dengan morbiditas yang hebat. Prevalensi seumur hidup dari gangguan bipolar adalah 1,3 hingga 1,6%. Angka kematian penyakit ini dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum .(Lancet (2002) 359(9302) 241-247).

 Dari kutipan diatas dapat kita simpulkan Bipolar adalah Ganguan serius yang tidak  boleh remehkaan karena dapat menyebabkaan kematiaan,untuk mengurangi angka kematiaan yang disebabkaan Bipolar perlunya kita sadar terhadap gangguan ini untuk mencegah gangguan ini ada baiknya kita mengetahui gejala-gejalad an penyebab gangguan ini.

 Gangguan ini ditandai oleh gangguan siklik suasana hati, pola energi, dan perilaku, dan berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa Bipolardisebabkan oleh campuran kompleks faktor lingkungan dan genetik, tetapi sangat sedikit yang diketahui tentang mekanisme biologis spesifik yang mendasari Bipolar. Faktor risiko lingkungan, seperti kehilangan dukungan sosial atau gangguan siklus tidur / bangun, berkontribusi pada manifestasi gejala. Keluarga, kembar, dan studi adopsi telah menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam patogenesisnya, dan studi asosiasi genom baru-baru ini telah mulai mengidentifikasi lokus risiko yang dikonfirmasi.(Cambridge University Press, (2014), 278-292).

Oleh karena itu perlunya dukungan keluarga,teman,tetangga dan lingkungan bermasyarakaat sangat penting untuk mengurangi dampak dari penderita gangguan Bipolar untuk itu apabila kita menemukaaan penderita bipolar kita tidak boleh menjauhinya bahkaan mengasingkannya .Jangan sampai sikap kita memperburuk keadaan penderita bipolar.dan mendorong penderita untuk bunuhdiri.

Apabila kita terkena ganguan bipolar kita tidak perlu malu untuk datang menemui langsung psikiaterataupsikolog. Samahalnya seorang penderita penyakit Demam Berdarah atau penyakit lain datang ke Dokter , yang kita lakukan hanyalah untuk meminta pertolongan kepada ahlinya. sekian pemaparaan tentang Bipolar semoga artikel ini dapat membuat kita lebih sadar dan peduli tentang gangguan Bipolar,sehingga kita dapat meminimalisir gangguan tersebut.Salam pelopor kesehataan mental!! Be Understanding Human!!!.







Daftarpustaka

Müller-Oerlinghausen, B., Berghöfer, A., & Bauer, M. (2002). Bipolar disorder. In Lancet (Vol. 359, pp. 241–247). Elsevier Limited. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(02)07450-0

Kara, N., & Einat, H. (2014). Bipolar disorder. In Behavioral Genetics of the Mouse Volume II: Genetic Mouse Models of Neurobehavioral Disorders (pp. 278–292). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1007/CBO9781107360556



10 komentar: